Namanya Sbastian Pinera, awal tak banyak orang yang mengenalnya. Sekarang hampir semua orang mengenalnya atau paling tidak pernah mendengar namanya, setelah lebih dari dua ribu media meliput apa yang ia lakukan.
Sbastian Pinera adalah presiden Chile yang menunda lawatannya ke Eropa demi untuk menyaksikan langsung aksi penyelamatan terhadap 33 orang petambang yang terperangkap didalam reruntuhan terowongan.
Begitu mendengar ada warganya yang terperangkap dalam reruntuhan terowongan yang dalamnya sekitar 700 meter, ia langsung memutuskan untuk menyelamatkan mereka berapapun biayanya dan betapapun kesulitannya.
Dan ketika misi penyelamatan yang memakan waktu lama dan biaya besar itu berhasil, Pinera memeluk satu-persatu warganya yang terperangkap itu. Hasilnya ia makin dielu-elukan dan dicintai bukan hanya oleh mereka yang ia selamatkan tapi oleh seluruh rakyatnya.
Apa yang membuat dia kini begitu dicintai?
Peduli dan empati, dua kata itu yang membuat dia mau dan mampu melakukan apa saja untuk menolong orang dan hasilnya dia mendapat cinta dari semua.
Sikap peduli dan empati sangat ditekankan didalam agama kita dan merupakan identitas para pemimpin islam. Rosulullah SAW adalah orang yang paling peduli dan empati, bahkan sampai dipenghujung hidupnya beliau masih saja memikirkan kita, ummatnya.
Dan sikap ini diwarisi oleh para sahabatnya, tercatat dalam sejarah betapa Umar bin Khattab sering berkeliling untuk menyaksikan secara langsung kehidupan raknyatnya dan memikul sendiri sekarung gandum yang akan ia berikan kepada warganya.
“Ya Allah, siapa saja yang memegang urusan umatku dan bersikap memberatkan atau menyulitkan mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama. Siapa saja yang memegang urusan umatku lalu bersikap lembut kepada mereka, balaslah dengan doa rosulullah SAW yang perlu mendapat perhatian para pemimpin.
Semoga para pemimpin dapat mengambil pelajaran dari drama kemanusiaan ini, sehingga sikap peduli dan empati terpatri dalam diri mereka dan juga kita, karena peduli dan empati tidak hanya harus melekat pada diri pemimpin tapi juga hendaknya tertanam dalam diri kita.
"Dan barang siapa yg memudahkan urusan orang yg mengalami kesulitan, maka Alloh akan memudahkan urusan dia di dunia & akhirat".(HR. Muslim)
Syafri Delon Arifin
Sbastian Pinera adalah presiden Chile yang menunda lawatannya ke Eropa demi untuk menyaksikan langsung aksi penyelamatan terhadap 33 orang petambang yang terperangkap didalam reruntuhan terowongan.
Begitu mendengar ada warganya yang terperangkap dalam reruntuhan terowongan yang dalamnya sekitar 700 meter, ia langsung memutuskan untuk menyelamatkan mereka berapapun biayanya dan betapapun kesulitannya.
Dan ketika misi penyelamatan yang memakan waktu lama dan biaya besar itu berhasil, Pinera memeluk satu-persatu warganya yang terperangkap itu. Hasilnya ia makin dielu-elukan dan dicintai bukan hanya oleh mereka yang ia selamatkan tapi oleh seluruh rakyatnya.
Apa yang membuat dia kini begitu dicintai?
Peduli dan empati, dua kata itu yang membuat dia mau dan mampu melakukan apa saja untuk menolong orang dan hasilnya dia mendapat cinta dari semua.
Sikap peduli dan empati sangat ditekankan didalam agama kita dan merupakan identitas para pemimpin islam. Rosulullah SAW adalah orang yang paling peduli dan empati, bahkan sampai dipenghujung hidupnya beliau masih saja memikirkan kita, ummatnya.
Dan sikap ini diwarisi oleh para sahabatnya, tercatat dalam sejarah betapa Umar bin Khattab sering berkeliling untuk menyaksikan secara langsung kehidupan raknyatnya dan memikul sendiri sekarung gandum yang akan ia berikan kepada warganya.
“Ya Allah, siapa saja yang memegang urusan umatku dan bersikap memberatkan atau menyulitkan mereka, maka balaslah dengan perlakuan yang sama. Siapa saja yang memegang urusan umatku lalu bersikap lembut kepada mereka, balaslah dengan doa rosulullah SAW yang perlu mendapat perhatian para pemimpin.
Semoga para pemimpin dapat mengambil pelajaran dari drama kemanusiaan ini, sehingga sikap peduli dan empati terpatri dalam diri mereka dan juga kita, karena peduli dan empati tidak hanya harus melekat pada diri pemimpin tapi juga hendaknya tertanam dalam diri kita.
"Dan barang siapa yg memudahkan urusan orang yg mengalami kesulitan, maka Alloh akan memudahkan urusan dia di dunia & akhirat".(HR. Muslim)
Syafri Delon Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar